Rantauprapat,NJI – Budi Hermansyah Saragih,salah seorang wartawan medianonline indahsuaranews akhirnya melaporkan kasus pengeroyokan dan penganiayaan yang menimpa dirinya ke Mapolres Labuhanbatu.
Hal ini terjadi pada saat beberapa oknum yang melakukan penghentian truk BBM Pertamina yang akan menuju wilayah sei Berombang.
Dalam keterangannya, dilansir di rumah kediamannya, Budi menceritakan semua peristiwa yang dialaminya,
“Ia bang. Benar, bahwa saya telah dianiaya oleh sekelompok orang secara bersama-sama. Insiden itu, Rabu, (17/03/21), sekira pukul, 22.49 wib. Terjadi di seputaran Jl. Lintas umum Dusun Sei Cina Desa Teluk Sentosa, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu,” ungkap Budi.
“Bermula saya dikabari teman saya bernama M.Ridwan Harahap. Bahwa, telah terjadi peristiwa penghadangan mobil tangki yang dilakukan oleh sekelompok orang. Menerima informasi itu, saya langsung membasuh wajah yang kebetulan saat itu saya sedang berada di rumah. Kira-kira waktu itu pukul, 19.30 wib,” sebut Budi.
“Seiring ingin meliput kejadian tersebut, saya pun turut ke lapangan. Nah, sekira pukul, 09.00 wib saya bersama empat teman lainnya tiba di lokasi TKP pertama, yaitu, di Desa Teluk Sentosa, Kecamatan Panai Hulu,” terang Budi.
“Di TKP pertama, saya bersama teman lainnya melihat mobil tangki sedang parkir pada posisi berbalik arah. Lalu saat itu, saya tanyakan supirnya kenapa posisi mobil parkir berbalik arah,? Supir itu menjawab bahwa ia diperintahkan oleh sekelompok orang untuk pulang alias balik kanan,” sambungnya.
“Nah, melihat kondisi seperti itu, teman saya M. Ridwan Harahap bersama teman lainnya menyuruh mobil tangki itu kembali memutar kepala melanjutkan perjalanannya ke Kecamatan Panai Hilir,” papar Budi
“Setelah mobil tangki itu kembali berputar melanjutkan perjalanannya, saya bersama teman lainnya menyambangi Kantor Pos Kepolisian Sektor Panai Tengah yang kebetulan kawasannya tidak jauh dari TKP pertama,” imbuh Budi.
“Setelah tiba di Kantor Pos Kepolisian setempat, saya dan teman lainnya menunggu petugas yang kebetulan saya lihat tidak ada satu orang pun yang berjaga. Hingga beberapa menit berlalu, teman saya bernama M.Ridwan Harahap menerima panggilan seluler dari supir bahwa mobil yang dikendarainya kembali dihadang sekelompok orang,
“Selanjutnya, saya bersama teman lain nya bergegas kembali ke arah TKP pertama. Dan benarlah, sekira 100 meter dari TKP pertama saya melihat mobil berhenti di pinggir badan jalan dikelilingi beberapa orang lelaki,” cetus Budi.
“Kemudian teman saya menghampiri mereka. Dan saya juga ikut menghampiri. Lalu sebagaimana etika nya, saya tanyakan kepada mereka, Apa alasan dan dasar menghadang dan memberhentikan mobil tangki tersebut,? Menjawab pertanyaan itu mula nya mereka diam. Lalu saya tanya kembali, Apa Alasan dan dasar mereka menahan mobil tangki tersebut,? Mereka menjawab, Apa hak mobil ini melintas. Kami tidak ijinkan mobil ini melintas, Ucap salah seorang dari mereka,” lanjut Budi.
“Kemudian terjadi adu argumen. Teman saya M. Ridwan Harahap menjelaskan berulang kali bahwa BBM yang dibawa Mobil tangki itu memiliki dokumen yang jelas. Akan tetapi, saat saya turut menjelaskan duduk persoalan nya saya langsung dipepet sekelompok tambahan orang yang saya lihat berkisar 10 orang menghampiri dan memukul mata saya,” terang Budi sambil mengarahkan telunjuk jari nya ke arah mata sebelah kiri nya yang masih terlihat memar.
Selain mata memar, terang Budi, Kepala nya juga bengkak. Disebut kan nya, saat ia mencoba menyelamatkan diri, ia dikejar dengan cara kepala nya dijotosi,
“Ia bang, saat saya berusaha menyelamatkan diri saya terus dikejar mereka. Kira kira satu meter lah. Kepala saya dijotosi,” sebut nya.
Tak lama berselang, pihak Kepolisian Polsek Panai Tengah tiba di lokasi kejadian. Kala itu, pelaku pemukulan juga berada ditempat. Namun, pihak Kepolisian Panai Tengah tidak melakukan pengamanan terhadap pelaku,
“Ia bang. Saat petugas Polsek Panai Tengah tiba di TKP, pelaku berada disitu. Saya minta Kanit Res nya mengamankan pelaku. Namun, kata Kanit nya, kalau kita ambil disini khawatir nanti ribut. Sabar ya bang Bud. Itu ucapan Kanit Res nya,” cetus Budi.
Selanjut nya, papar Budi, ia bersama teman lain nya diarahkan ke Kantor Pos Polisi setempat menunggu kedatangan Kapolsek AKP Rusdi Koto, S.H.
“Menunggu Kapolsek bang. Ya, hampir 1,5 jam lamanya,” sebut Budi.
Usai berselang, Kapolsek Panai Tengah AKP Rusdi Koto, S.H, tiba di Pos Polisi setempat. Kapolsek Rusdi Koto meminta kelengkapan dokumen kepada para penerima BBM. Singkat nya, satu dari tiga tangki yang dipersoalkan dianggap tidak memenuhi syarat. Dan akhir koordinasi Kapolsek bersama Satreskrim polres Labuhanbatu, satu unit mobil tangki dilimpahkan ke Polres Labuhanbatu,
Selanjutnya, tambah Budi, ia kemudian mempertanyakan perkara yang menimpa dirinya dianiaya, yaitu, ingin membuat laporan polisi. Akan tetapi, Kapolsek AKP Rusdi Koto, S.H, mengarahkan agar gaung lebih nya besar wartawan satu ini disuruh melapor ke Polres,
“Agar gaung lebih besar, saya diarahkan melapor ke Polres Labuhanbatu bang. Itu yang disampaikan Kapolsek Panai Tengah kepada saya. Lalu hari Jumat, (19/03/21), saya menyambangi gedung Mapolres Labuhanbatu. Saya resmi melapor,” ungkap Budi.
Atas semua peristiwa itu, minta Budi, ia berharap pihak Kepolisian Resor Labuhanbatu segera mengamankan pelaku, ia tidak mau perkara itu berlarut-larut,
“Harapan saya tentunya pelaku diamankan dulu. Saya tidak mau perkara ini berlarut-larut. Yang salah tetaplah salah, semua sama di mata hukum, tidak ada yang kebal hukum. Saya yakin Polres Labuhanbatu objektif, saya yakin semua pelaku pasti diamankan,” Tutur Budi mengakhiri ceritanya.
Sementara itu, Akhmat Saipul Sirait, S.H, Mantan Anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu angkat bicara. Pria (38) Tahun yang sempat digadang publik melaju bursa Calon Bupati Labuhanbatu menyebut, Insiden pemukulan itu benar terjadi. Saipul mengaku salah satu saksi di tempat kejadian perkara,
“Saat itu saya berada di tempat perkara. Saya menyaksikan pemukulan tersebut. Bahwa, wartawan media online indahsuaranews bernama Budi Hermansyah Saragih dipukul diseputaran Jl. Lintas umum Dusun Sei Cina Desa Teluk Sentosa, Kecamatan Panai Hulu,” ungkap Akhmad Saipul Sirait, S.H.
“Apa yang disampaikan korban itu benar, ia dianiaya malam itu. Insiden itu terjadi sekira pukul, 22.49 wib,” terang Saipul.
“Malam itu saya bersama dia. Saat itu posisi saya tidak berdaya. Saya dikerumuni mereka, saya hanya bisa pasrah. Mereka ramai, saya lihat sekumpulan lelaki itu berkisar 15 orang,” beber Saipul.
“Padahal kedatangan kami malam itu ingin menjelaskan terkait kelengkapan dokumen BBM milik pak M.Ridwan Harahap. Akan tetapi kami diserang mereka. Dan bukan itu saja, mereka juga menerjang saudara M.Ridwan Harahap. Mereka sangat brutal, menurut ku prilaku mereka sudah diluar batas prilaku manusia. Untuk itu, saya minta pihak Kepolisian Labuhanbatu segera menangkap pelaku, ini tidak bisa dibiarkan,” pungkas mantan anggota DPRD tersebut.
“Harapan saya kejadian ini jangan pernah terulang lagi. Mari sama sama kita berpikir objektif. Bahwa, BBM yang disuplai ke Kecamatan Panai Hilir murni untuk kebutuhan nelayan. Coba bayangkan, jika BBM di Kecamatan Panai Hilir sulit didapat apa jadi nya perekonomian warga nelayan di Kabupaten Labuhanbatu. Saat ini kita sedih melihat saudara kita yang mencari nafkah melaut. Sudah hasil tangkap ikan nya menurun konon pula mereka dihadapkan pada ancaman kelangkaan BBM. Ini potret buram bagi kita. Untuk itu saya harapkan partisipasi dari semua pihak, jangan ada yang mempersulit,” cetus Akhmat Saipul penuh haru.
Kini, para pelaku penganiayaan itu dikabarkan masih bebas berkeliaran. Pandangan publik risih seakan pelaku penganiayaan itu terkesan kebal hukum.(andi k)
sumber : News Justice