TEMPO.CO, Jakarta – Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menemukan bukti hubungan 11 orang terduga teroris yang ditangkap di Marauke dengan kelompok teroris Villa Mutiara Makassar. Kelompok Vila Mutiara ini diduga terlibat insiden bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar (bom Makassar).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono mengatakan, mereka berkaitan lantaran pernah mengikuti kajian bersama.
“Iya mereka saling berkaitan dan pernah ketemu dalam kajian,” ujar Rusdi di kantornya, Jakarta Selatan pada Senin, 7 Juni 2021.
Namun, ia tidak menyebut apakah 11 terduga teroris Marauke mengetahui rencana aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Tengah, pada Maret 2021 lalu.
Densus 88 meringkus 11 orang terduga teroris di Merauke, Papua. Mereka pun telah ditahan sejak 28 Mei. Kepolisian menyebut 11 terduga teroris itu telah mengincar tiga tempat sebagai sasaran beraksi. “Mereka merencanakan aksi teror di gereja, Markas Kepolisian Resor Merauke, serta Satuan Lalu Lintas di Polres,” ucap Rusdi.
Menurut Rusdi, kelompok itu bergerak ke Papua karena operasi yang dijalankan Densus 88 semakin mempersempit ruang gerak mereka.
“Karena Densus 88 terus melakukan kegiatan yang mempengaruhi gerak mereka semakin sulit. Maka itu, sasaran aksinya semakin menjauhi pusat kota,” kata Rusdi soal hubungan teroris Merauke dengan kelompok bom Makassar.
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral Makassar adalah Suami Istri