Kulitinto.com – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam melaksanakan tiga arahan utama yang disampaikan pada awal masa pemerintahannya. Ucapan tersebut disampaikan Presiden saat menghadiri kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika seberat 214 ton di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Rabu (29/10).
Dalam acara tersebut, Presiden Prabowo secara simbolis turut memusnahkan barang bukti narkotika hasil pengungkapan berbagai kasus selama satu tahun terakhir. Ia menilai keberhasilan Polri dalam menangani kejahatan narkotika menunjukkan keseriusan aparat dalam menjalankan perintah negara untuk menjaga keselamatan generasi muda dari bahaya narkoba.
Prabowo menegaskan bahwa pemberantasan narkotika merupakan salah satu fokus utama pemerintahannya sejak awal menjabat. Ia mengaku bersyukur Polri dapat membuktikan komitmen itu melalui tindakan nyata. “Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Polri. Walaupun saya fokus pada hal lain selama satu tahun ini, saya paham bahwa tugas yang saya berikan di awal pemerintahan sudah dijalankan dengan baik. Tiga hal itu sudah Anda buktikan kepada rakyat,” ujarnya di hadapan jajaran Polri.
Presiden menjelaskan bahwa tiga arahan yang dimaksud mencakup pemberantasan narkoba, penyelundupan, dan judi online. Ketiga hal tersebut dinilai sebagai ancaman serius yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan sosial bangsa. Prabowo menilai langkah Polri dalam memberantas narkoba telah menunjukkan hasil signifikan, meskipun tantangan dari jaringan kartel internasional masih terus berdatangan.
Menurutnya, perang melawan narkotika tidak boleh berhenti hanya pada satu keberhasilan. Ia menekankan bahwa Polri perlu terus meningkatkan kewaspadaan karena sindikat narkoba akan selalu berupaya mencari celah baru untuk beroperasi. “Sekarang Anda sudah mencegah tersebarnya narkoba yang begitu besar, tetapi kita harus sadar, kartel-kartel itu tidak akan tinggal diam. Di mana pun, mereka selalu berusaha bangkit lagi,” tuturnya.
Selain itu, Prabowo juga mengingatkan pentingnya sinergi antarinstansi dalam menangani persoalan ini. Ia menilai bahwa pemberantasan narkoba tidak bisa dilakukan oleh Polri seorang diri. Diperlukan kerja sama erat dengan TNI, Bea Cukai, Kejaksaan, dan berbagai lembaga lain agar hasilnya maksimal. “Polisi harus lebih sigap dan kompak. Kita harus bekerja sebagai satu tim, jangan ada ego sektoral atau loyalitas korps yang berlebihan. Kita semua bagian dari korps Merah Putih, korps NKRI,” tegas Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyoroti persoalan kebocoran kekayaan negara yang menurutnya menjadi tantangan besar bagi pembangunan nasional. Ia menilai bahwa kebocoran sumber daya dan potensi ekonomi harus segera dihentikan agar Indonesia dapat mencapai tujuan besar menjadi negara maju. “Kekayaan negara itu seperti darah dalam tubuh. Bila darah itu terus bocor, tubuh akan lemah bahkan mati. Begitu pula dengan negara, jika kekayaan terus mengalir keluar tanpa kendali, mustahil kita bisa makmur,” ujarnya.
Melalui sambutannya, Prabowo ingin menunjukkan bahwa pemerintah akan terus memperkuat komitmen dalam menjaga keamanan nasional dan menegakkan hukum secara tegas. Ia juga mengapresiasi Polri atas dedikasi dan integritas yang ditunjukkan dalam menjalankan tugasnya, serta berharap kerja keras itu dapat terus berlanjut dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Acara pemusnahan barang bukti narkotika tersebut menjadi simbol kuat dari upaya pemerintah dalam melindungi masyarakat dari ancaman narkoba. Pemerintah menegaskan bahwa perang terhadap narkotika tidak hanya menjadi tugas aparat penegak hukum, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen bangsa. Dengan apresiasi kinerja Polri ini, Presiden optimistis Indonesia dapat terbebas dari ancaman narkoba dan kejahatan terorganisir lainnya.

