TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah resmi memperpanjang PPKM level 4 dari tanggal 3 Agustus hingga 9 Agustus 2021 di beberapa kabupaten dan kota tertentu.
Pemberlakukan ini dilakukan dengan penyesuaian pengaturan aktivitas dan mobilitas sesuai masing-masing daerah.
Hal tersebut dilakukan setelah sebelumnya pemerintah mempertimbangkan beberapa indikator pendukungnya.
Pengumuman ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam siaran pers virtual di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8/2021) pukul 19.00 WIB.
Aturan lengkapnya akan segera diterbitkan oleh pemerintah.Selain memperpanjang PPKM Level 4, pemerintah juga terus mengupayakan percepatan bantuan sosial.
Bantuan sosial tersebut meliputi bansos PKH, BST dan BLT Desa, bantuan untuk usaha mikro termasuk bantuan subsidi upah.Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menurunkan angka positif Covid-19 di Indonesia, termasuk angka kematiannya.
Sebagai informasi, pada Senin (2/8/2021) kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan bila dibandingkan dengan hari sebelumnya.Pada Senin (2/8/2021) hari ini, tambahan kasus positif virus corona tercatat sebanyak 22.404 orang.
Jumlah ini lebih sedikit dari hari sebelumnya, dengan kasus tambahan 30.738 orang.Kini total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 3.462.800 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam.
Kabar baiknya, ada sejumlah 32.807 pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.Total jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 2.842.345 jiwa dari pasien sebelumnya yang sebanyak 2.770.092 jiwa.
Sementara, jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sebanyak 1.568 pasien.Jumlah ini juga lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah angka kematian pada hari sebelumnya, yakni 1.604 korban.
Dengan tambahan angka kematian 1.568 korban, maka jumlah pasien meninggal dunia akibat virus corona pada hari ini menjadi 97.291 orang.
Polisi Sebut Kesadaran Masyarakat Meningkat Saat Diberlakukan PPKM Level 4
Meski sejumlah aturan dilonggarkan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan tingkat kesadaran masyarakat meningkat saat PPKM Level 4, khususnya di DKI Jakarta.
Pernyataan tersebut diungkap oleh Yusri di Jakarta, Senin (2/8/2021).Hal itu terlihat dari menurunnya mobilitas selama PPKM Darurat dan Level 4 diberlakukan.
“Mobilitas masyarakat sudah menurun. Artinya, masyarakat sudah mengerti ya selama PPKM Level 4 banyak ketentuan dan kebijakan pemerintah yang harus dipatuhi. Ini sudah jelas menandakan khususnya di wilayah DKI Jakarta mereka sudah paham betul dengan aturan ini,” kata Yusri dikutip Tribunnews.com, Senin (2/8/2021).
Peningkatan kesadaran masyarakat terlihat kala masyarakat mematuhi aturan pembatasan di sektor esensial dan non esensial selama PPKM Level 4.
Menurut Yusri, kunci keberhasilan pengendalian Covid-19 terletak pada kesadaran dan tingkat kepatuhan masyarakat dalam menyikapi aturan PPKM.
“Esensial dan non esensial sudah diatur sekian persen yang boleh, juga diatur untuk wfh dan ada beberapa kelonggaran lain, sehingga mobilitas ini menurun. Artinya banyak masyarakat mengerti bahwa salah satu upaya pengendalian Covid-19 adalah mengurangi mobilitas,” tambah Yunus.
Dari kesadaran ini, BOR (Bed Occupancy Rate) sudah menurun, tingkat positive rate juga sudah menurun.
Untuk itu, Yusri mengapresiasi sinergi yang diciptakan antar masyarakat, pemerintah dan aparat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Alhamdulillah masyarakat Jakarta sudah mengerti soal aturan PPKM. Dari BOR (Bed Occupancy Rate) sudah menurun, tingkat positive rate juga sudah menurun. Sehingga perlu kebersaamaan dan sinergitas antar masyarakat, pemerintah dan aparat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Termasuk sinergi pihak aparat kepolisian yang telah bersama-sama menyukseskan percepatan vaksinasi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fandi Permana)