Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
No Result
View All Result
www.kulitinto.com
  • Pers Release
  • Info Wartawan
  • Pandangan Wartawan
  • Jaga Negeri
  • Pers Release
  • Info Wartawan
  • Pandangan Wartawan
  • Jaga Negeri
No Result
View All Result
www.kulitinto.com
No Result
View All Result
Home BERITA NASIONAL

Dedi Mulyadi Kirim Anak Nakal ke Barak, Pramono Pilih Pendekatan Edukatif

by christine natalia
14 Mei 2025
in BERITA NASIONAL
0
Dedi Mulyadi Kirim Anak Nakal ke Barak, Pramono Pilih Pendekatan Edukatif

Dedi Mulyadi Kirim Anak Nakal ke Barak, Pramono Pilih Pendekatan Edukatif

0
SHARES
4
VIEWS

Kulitinto.com – Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mulai mengirim anak-anak bermasalah ke barak militer menuai tanggapan beragam. Meskipun beberapa kepala daerah turut mengadopsi pendekatan serupa, banyak pihak mempertanyakan efektivitas serta dampak jangka panjang dari program tersebut, khususnya dari kalangan pegiat hak asasi manusia dan praktisi pendidikan.

Dedi Mulyadi mulai memberlakukan program ini sejak awal Mei 2025. Ia menggandeng TNI Angkatan Darat untuk mendidik para remaja yang dinilai telah melakukan pelanggaran berat secara berulang. Lokasi pelatihan militer tersebut berada di Lapangan Kujang Rindam III/Siliwangi, Bandung, dan Markas Menarmed 1 Kostrad di Purwakarta.

Dalam keterangannya saat memimpin apel Hari Pendidikan Nasional, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa anak-anak yang dikirim ke barak bukanlah pelanggar ringan. Menurutnya, para peserta adalah siswa dengan catatan kenakalan yang serius dan sulit ditangani oleh pihak sekolah maupun orang tua. Ia menekankan bahwa tujuan program ini bukan untuk menghukum, melainkan membentuk karakter yang tangguh, meningkatkan disiplin, serta memperbaiki kondisi mental dan fisik mereka.

“Sudah ada surat edaran ke sekolah-sekolah dua hari yang lalu,” ujarnya di Lapangan Kujang, Bandung, pada Jumat, 2 Mei 2025.

Kebijakan Dedi ini kemudian diikuti oleh beberapa kepala daerah lainnya, seperti Bupati Cianjur Mohamad Wahyu Ferdian, Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, serta Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie. Namun, tidak semua kepala daerah mendukung pendekatan tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menolak menerapkan cara serupa. Ia memilih pendekatan yang lebih edukatif dan inklusif dalam membina remaja bermasalah. Melalui juru bicaranya, Chico Hakim, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan bahwa pihaknya mengedepankan kegiatan positif dibandingkan pendidikan ala militer.

“Jakarta tidak akan menempuh langkah seperti Jawa Barat. Kami memiliki pendekatan yang berbeda dalam menertibkan dan membina anak-anak,” kata Chico di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin, 12 Mei 2025.

Chico menambahkan bahwa Jakarta lebih fokus membuka ruang-ruang kreatif bagi generasi muda. Ia menyebut program seperti pembukaan taman dan perpustakaan hingga malam hari sebagai bagian dari strategi menciptakan lingkungan yang aman dan produktif bagi anak-anak.

Selain dari kalangan pemerintah, kritik juga datang dari pakar pendidikan. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, menilai kebijakan Dedi tidak selaras dengan pendekatan pendidikan yang humanis. Ia menjelaskan bahwa sistem pendidikan Indonesia sudah memiliki mekanisme khusus untuk menangani siswa yang bermasalah, terutama melalui peran guru bimbingan konseling (BK).

“Guru BK memiliki kompetensi menangani kenakalan siswa, tanpa perlu mengirim mereka ke barak militer,” ujar Atip pada 28 April 2025.

Perbedaan pandangan ini mencerminkan adanya dinamika dalam pendekatan penanganan kenakalan remaja di Indonesia. Di satu sisi, pendekatan tegas seperti militer dinilai mampu membentuk kedisiplinan. Namun, di sisi lain, pendekatan tersebut dikhawatirkan mengabaikan aspek psikologis dan hak anak dalam proses pembinaan.

Hingga kini, belum ada evaluasi resmi mengenai efektivitas program militerisasi anak bermasalah ini. Namun, polemik yang muncul menunjukkan pentingnya dialog terbuka antar pemangku kepentingan demi merumuskan kebijakan pendidikan yang lebih menyeluruh dan inklusif.

Tags: Anak nakalBarak militerDedi MulyadiKebijakan pendidikanKenakalan remaja
christine natalia

christine natalia

Next Post
Kapolri Kecam Grup Facebook Fantasi Sedarah, Janji Tindak Tegas Pelaku

Kapolri Kecam Grup Facebook ‘Fantasi Sedarah’, Janji Tindak Tegas Pelaku

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Rekomendasi

  • DivHumas
Kapolda Papua siapkan hadiah bagi anggota raih medali PON XX

Kapolda Papua siapkan hadiah bagi anggota raih medali PON XX

4 tahun ago
Oknum Wartawan di Surabaya Digerebek Saat Pesta Sabu

Oknum Wartawan di Surabaya Digerebek Saat Pesta Sabu

4 tahun ago
Fakta Aturan PPKM Darurat Direvisi: Tempat Ibadah Tak Lagi Ditutup

Fakta Aturan PPKM Darurat Direvisi: Tempat Ibadah Tak Lagi Ditutup

4 tahun ago
Perpanjangan PPKM: Nihil Level 4 Jawa-Bali, Mal untuk Anak

Perpanjangan PPKM: Nihil Level 4 Jawa-Bali, Mal untuk Anak

4 tahun ago
Prev Next

Berita Terpopuler

  • PPKM Darurat Diterapkan, Polisi Gelar Operasi Penyekatan di Perbatasan Bekasi-Jakarta

    PPKM Darurat Diterapkan, Polisi Gelar Operasi Penyekatan di Perbatasan Bekasi-Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5.888 Personel Disiagakan untuk Kawal Perayaan HUT Bhayangkara ke-79 di Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tes Antigen Pemudik, Kakorlantas: 72 Orang Reaktif Covid-19 dari 13.675 Sampel Acak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polri Latih 2.284 Orang untuk Jadi Tracer Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

© 2021 Copyright Kulitinto Team All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Pers Release
  • Info Wartawan
  • Pandangan Wartawan
  • Jaga Negeri

© 2021 Copyright Kulitinto Team All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz