Kulitinto.com – Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan Tanda Kehormatan Republik Indonesia kepada sejumlah tokoh nasional dalam upacara resmi di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/08/2025). Penganugerahan ini menjadi bentuk penghargaan negara atas jasa, pengabdian, serta dedikasi para penerima kepada bangsa dan negara.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas pengabdian para tokoh. Ia menegaskan bahwa jasa-jasa tersebut akan menjadi warisan berharga bagi generasi penerus. “Atas nama negara dan bangsa, saya ucapkan terima kasih atas pengabdian Saudara-saudara sekalian, termasuk ahli waris yang hadir mewakili almarhum dan almarhumah penerima,” ujar Presiden.
Secara resmi, sebanyak 141 penerima dianugerahi tanda kehormatan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia yang ditetapkan pada 25 Agustus 2025. Jenis tanda kehormatan yang diberikan mencakup Bintang Republik Indonesia Utama, Bintang Mahaputera Adipurna, Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, Bintang Kemanusiaan, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Bintang Sakti.
Penganugerahan Bintang Republik Indonesia Utama diberikan kepada 15 tokoh, di antaranya Puan Maharani, Ahmad Muzani, Sultan Bachtiar Najamudin, Sufmi Dasco Ahmad, Zulkifli Hasan, Wiranto, Agum Gumelar, Subagyo Hadi Siswoyo, A.M. Hendropriyono, serta sejumlah tokoh nasional yang telah wafat, seperti Moerdiono, Hoegeng Iman Santoso, dan Rachmawati Soekarnoputri.
Sementara itu, Bintang Mahaputera dianugerahkan kepada 88 penerima. Beberapa nama yang tercatat antara lain Abdul Muhaimin Iskandar, Bahlil Lahadalia, Saifullah Yusuf, Andi Amran Sulaiman, Retno Lestari Priansari Marsudi, Juwono Sudarsono, hingga Agus Harimurti Yudhoyono. Selain tokoh politik, penghargaan ini juga diberikan kepada akademisi, seniman, tokoh masyarakat, hingga almarhum seniman besar Benyamin Sueb dan almarhumah Titiek Puspa.
Selanjutnya, Bintang Jasa diberikan kepada sembilan penerima, di antaranya tokoh pendidikan Seto Mulyadi, atlet Afdiharto Mardi Lestari, serta almarhum jurnalis senior Atmakusumah Astraatmadja.
Presiden juga menganugerahkan Bintang Kemanusiaan kepada Diana Cristina Da Costa Ati, Abdul Muis, dan Aipda Muhammad Irvan. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas dedikasi mereka dalam misi kemanusiaan.
Selain itu, delapan tokoh kebudayaan memperoleh Bintang Budaya Parama Dharma. Nama-nama tersebut meliputi Ja’un S. Mihardja, seniman Slamet Rahardjo Djarot T, penyanyi Waldjinah, serta maestro patung I Nyoman Nuarta. Sejumlah seniman yang telah berpulang, seperti Idris Sardi, Mochtar Lubis, Sukmono Hadi, dan Gombloh, juga menerima penghargaan ini secara anumerta.
Adapun Bintang Sakti dianugerahkan kepada 18 tokoh yang sebagian besar berasal dari kalangan militer dan pejuang, baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat.
Acara penganugerahan berlangsung khidmat dengan dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming, jajaran menteri Kabinet Merah Putih, pimpinan lembaga negara, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Penganugerahan tanda kehormatan ini menjadi agenda penting yang rutin dilaksanakan negara sebagai bentuk penghargaan atas jasa tokoh nasional di berbagai bidang. Melalui momentum ini, Presiden menegaskan pentingnya nilai pengabdian dan kontribusi bagi bangsa agar terus dikenang serta diteladani oleh generasi mendatang.