kulitinto.com, Jombang – Anggota DPRD Jatim Ahmad Athoillah menjadi pembicara dalam bedah buku karya wartawan Radar Jombang Binti Rohmatin, Minggu (21/3/2021). Pria yang akrab disapa Gus Aik ini memberikan apresiasi atas terbitnya buku perdana Binti tersebut.
Selain Gus Aik, Binti juga menjadi pembicara utama dalam beda buku tersebut. Dia menjabarkan secara panjang lebar buku karyanya setebal 296 halaman itu. “Ini adalah hasil liputan saya sejak menjadi wartawan di Radar Mojokerto dan Radar Jombang,” kata ibu tiga anak ini ketika menggelar bedah buku di salah satu kafe di Jombang.
Buku tersebut diberi judul nJombangku. Sampulnya bergambar menara air Ringin Contong dan diterbitkan oleh penerbit Boenga Ketjil. Menurut Binti, buku kumpulan karya jurnalistik tersebut terbagi menjadi beberapa tema.
Di antaranya tentang ekonomi kerakyatan, human interest, tempat penting, serta seni budaya. “Termasuk beberapa tempat penting dan peninggalan kuno yang sedikit banyak mengandung nilai sejarah. Juga tentang perjuangan orang-orang pinggirian. Semisal cerita bidan yang berdinas di kawasan terpencil. Lalu kisah pengemudi perahu tambang,” kata Binti.
Dalam forum tersebut, Binti menceritakan beberapa tulisan yang hingga saat ini memiliki kenangan, khusus bagi dirinya. “Semoga buku ini memberikan manfaat bagi masyarakt Jombang secara menyeluruh. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terbitnya buku ini,” ujar Wakil Ketua PWI Jombang ini.
Anggota DPRD Jatim Ahmad Athoillah merespon positif terbitnya buku tersebut. Bahkan legislator asal PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) ini sudah membaca tuntas seluruh halaman buku tersebut. Menurutnya, buku karya Binti ini sangat penting dibaca agar masyarakat Jombang bisa lebih mencintai daerahnya.
Itu karena buku berjudul Njombang ini sangat kaya pembahasan dan semua bersumber lokalitas Jombang. “Sebenarnya saya ingin menambahi judul. Bukan hanya nJombangku. Tapi, nJombangku, nJombangmu, nJombang Kita Semua,” kata Gus Aik yang disambut aplaus hadirin.
Dari membaca buku nJombangku, Gus Aik berpandangan bahwa banyak kebijakan atau permasalahan yang mendera masyarakat, belum tuntas hingga kini. “Semisaal tentang hilangnya patung kuno Arimba di Candi Pulosari, Kecamatan Bareng. Saya baru tahu setelah membaca buku ini. Ironisnya, sampai sekarang patungnya juga belum ketemu. Padahal masalah itu ditulis oleh Bu Binti pada 2002,” kata Gus Aik.
Gus Aik juga berharap, terbitnya buku karya Binti Rohmatin itu bisa menjadi motivasi generasi muda untuk berkarya dan lebih mencintai Jombang. [suf]
sumber : beritajatim.com