Sumedang –
Sejumlah awak media mengalami luka-luka saat melakukan peliputan bencana longsor di Dusun Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu (10/1/2021) petang.
Kontributor Metro TV Husni Noersyaf mengatakan, saat itu ia dan beberapa jurnalis lainnya tengah meliput pendataan korban yang tertimbun longsor. Seperti diketahui, pada longsor pertama yang terjadi pada sore hari 8 orang dilaporkan tertimbun.
Saat itu, ia dan wartawan lainnya tengah bersama Kapolres Sumedang menghimpun keterangan dari keluarga korban. Tiba-tiba dari arah bukit, terdengar suara gemuruh.
“Saat itu hujan telah reda, kita lagi meliput pendataan korban yang masih hilang di halaman masjid, tiba-tiba terdengar suara gemuruh 20 detik,” ujar Husni saat dihubungi detikcom, Minggu (10/1/2021).
Saat melihat ada longsor susulan, para jurnalis dan kapolres berhasil menyelamatkan diri. “Kami menyelamatkan diri masing-masing, alhamdulillah semua selamat. Saya mengalami luka memar dan berdarah sedikit,” ucap Husni.
Begitu pun yang dialami oleh jurnalis Notif Indonesia Kiki Andriana, ia berhasil selamat dari longsor tersebut. Tak henti-hentinya ia mengucapkan rasa syukur. “Alhamdulillah selamat,” katanya.
Awalnya terjadi longsor pada siang hari, 14 rumah rusak berat dan 8 orang dilaporkan hilang karena tertimbun material longsor. Namun, musibah kembali datang jelang malam hari yang menyebabkan kerusakan yang lebih besar dan memakan korban jiwa.
Kepala Kantor Basarnas Bandung Deden Ridwansyah mengatakan 22 korban tertimbun, tiga di antaranya selamat, 11 dalam keadaan meninggal dunia dan 8 orang dari longsoran pertama masih dalam pencarian.
“Ada pun korban pada longsoran kedua masih dalam pendataan, seluruh korban selanjutnya dibawa ke Puskesmas Sawah Dadap,” ujar Deden dalam keterangan resminya, Minggu (10/1/2021).
Tonton juga ‘Ngeri! Detik-detik Pikap Nyaris Masuk Jurang Terseret Longsor di Garut’:
(yum/mud)